Pages

Minggu, 15 Juni 2014

Dear Ayah

                                                                   “Tuhan tolonglah..
                                                   Sampaikan sejuta sayangku untuknya..
                                               Ku terus berjanji takkan khianati pintanya..
                                     Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu..
                                             Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu..”

Dear Ayah.. Bagaimana kabarmu? Masih ingat petikan lagu itu? Lagu yang selalu aku nyanyikan untukmu, untuk membuktikan betapa besarnya rasa sayangku kepadamu.

Ayah.. Aku rindu belaian kasih itu. Sejak kecil engkau selalu melindungiku dari bahaya yang mungkin akan mengancamku. Sejak dulu, engkau tak pernah mengenalkan kata ‘manja’ kepadaku. Engkau selalu memberikan hidup yang keras, mengajarkanku bahwa segala sesuatu tidak bisa didapatkan dengan mudah, membuatku mengerti betapa besar perjuangan yang telah engkau lakukan.

Ayah.. Aku begitu mengagumimu. Engkau adalah pahlawan yang tak pernah ternilai jasanya di mataku. Meskipun engkau tak pernah terlihat bangga dengan apa yang aku raih, namun aku mengerti.. Engkau ingin aku mendapatkan yang lebih dari itu, engkau tak ingin aku cepat merasa puas dengan apa yang aku dapatkan. 

Ayah.. Engkau adalah sosok yang sangat hebat. Engkau selalu mengajarkan aku untuk menjadi orang yang kuat, tak pantang menyerah dengan keadaan. Engkau selalu mengajarkanku bahwa roda kehidupan akan terus berjalan. Tak mungkin kita selalu ada di atas, ada kalanya kita berada di bawah. Dan engkau ingin aku siap menghadapi semuanya.

Ayah.. Meskipun kini jarak memisahkan kita, namun aku di sini sedang berjuang untukmu. Aku sedang berusaha mencari ilmu agar dapat menjadi apa yang engkau mau. Aku ingat, engkau selalu berkata bahwa engkau ingin aku menjadi sosok yang lebih baik darimu. Percayalah.. Suatu saat aku akan kembali dengan gelar yang dapat membuatmu bangga. 

Ayah.. Engkau ingin aku menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Di balik diammu, aku tahu engkau memendam harapan yang besar kepadaku. Aku berjanji, suatu saat aku akan membalas semua jasamu kepadaku. Aku berjanji, suatu saat aku akan menjadi apa yang engkau inginkan. Aku berjanji, suatu saat aku akan menjadi sosok yang dapat engkau banggakan di depan semua orang.
Selamat hari Ayah..
                                                                                                            Dari aku yang selalu merindukanmu,
               Elva Dwi Varana

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar