Pages

Selasa, 30 April 2013

Perbedaan Ini

Semua berawal dari.. Suatu ketidaksengajaan. Aku tak sengaja menemukannya. Lalu aku melihatnya lebih dalam. Oh Tuhan.. Dia sangat berbeda denganku. Kami seperti langit dan bumi, seperti berbanding terbalik. Aku mencoba untuk melihat semua sisi dari dirinya, namun tak ada sedikitpun persamaan antara kami berdua. Lalu aku melihat diriku sendiri, ada sedikit rasa 'minder' yang menyelinap di dalam hatiku. Meskipun belum pasti apakah benar dia yang selama ini ku cari, namun sepertinya memang iya. Aku mulai berpikir, bukankah semua orang memang diciptakan berbeda? Semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lalu aku teringat seorang teman yang berkata kepadaku, "Be yourself, but do a something new to make you look different."

Senin, 22 April 2013

Maliq & D'Essentials - Untitled

Ketika ku rasakan sudah
Ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Dan ketika ku sadari sudah
Tak selalu indah cinta yang ada

Mungkin memang ku yang harus mengerti
Bila ku bukan yang ingin kau miliki
Salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku?

Adakah ku singgah di hatimu? 
Mungkinkah kau rindukan adaku?
Adakah ku sedikit di hatimu?

Bilakah ku mengganggu harimu
Mungkin kau tak inginkan adaku
Akankah ku sedikit di hatimu?

Bila memang ku yang harus mengerti
Mengapa cintamu tak dapat ku miliki
Salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku?
Kau yang ada di hatiku

Bila cinta kita takkan tercipta
Ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
Adakah diriku singgah di hatimu?
Dan bilakah kau tau, kau yang ada di hatiku

Rabu, 17 April 2013

Lalalalala~

Ini adalah muka seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Banyak yang nyangka kalau dia masih SMA, pernah juga ada yang nyangka dia masih SMP. Padahal asli, dia udah kuliah. :|


Kutipan Buku Debra Fine

Tadi pas lagi mata kuliah Kimia Organik iseng-iseng baca buku yang dipinjem dari perpustakaan, judulnya Seni Memulai Pembicaraan Agar Pembicaraan Mengalir & Membangun Keterampilan Networking (The Fine Art of Small Talk), penulisnya Debra Fine. Pas buka halaman demi halaman, eh nemu puisi. Puisinya keren, jadi inget sama sesuatu.. Gini isi puisinya :

Pemikiran Seorang Anggota Baru

Aku melihatmu di pertemuan,
tapi kau tak pernah menyapa.

Kau selalu sibuk saat berada di sana,
bersama mereka yang benar-benar kau kenal.

Aku duduk di tengah para anggota, 
tapi aku adalah gadis yang kesepian.

Orang-orang baru merasa sama anehnya denganku;
dan orang-orang lama begitu saja melewati kami.

Sial, kalian mendesak kami untuk bergabung
dan berbicara tentang rasa persaudaraan,

Kau bisa saja melintasi ruangan, kau tahu itu,
tapi kau tak pernah melakukan perjalanan.

Tak bisakah kau mengangguk dan tersenyum
atau berhenti dan bersalaman,

Baru kemudian duduk bersama teman-temanmu?
Jika demikian, aku pun tak mengerti.

Aku akan datang ke pertemuanmu selanjutnya,
dan berharap dirimu akan meluangkan

Waktu untuk memperkenalkan diri, 
Aku bergabung untuk menjadi temanmu.

Minggu, 14 April 2013

Sepi

Hari ini.. Ketika semua tak sesuai dengan apa yang diharapkan, aku pun mencoba untuk membuat semuanya tampak menjadi sama. Ide itu terlintas ketika aku sudah tak tahan lagi berada di sana. Aku jenuh, aku bosan. Tak ada seorang pun yang dapat menemaniku untuk sekedar memperbincangkan hal yang ringan. Ketika kejenuhan mulai memuncak, aku pun memutuskan untuk pergi keluar. Ku langkahkan kaki mencari angkutan kota, lalu berhenti di satu mall yang tidak begitu jauh dari rumah. Aku tak tahu untuk keperluan apa aku pergi ke sana, aku hanya ingin membunuh rasa jenuh yang semakin lama semakin terasa. Aku pun berjalan mengikuti kemana kaki ini ingin melangkah. Satu tempat, dua tempat, tiga tempat, hingga akhirnya aku lelah. Ketika adzan mulai berkumandang aku pun berjalan menuju tempat untuk beribadah. Sepulang dari sana kembali aku berjalan tanpa arah dan tujuan. Lalu sampailah aku di suatu restoran cepat saji. Memesan makanan dan duduk di salah satu pojok ruangan. Ku nyalakan notebookku, lalu menulis, merangkai satu demi satu kata menjadi satu kalimat. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Suasana ramai yang terlihat di sana sangat kontras dengan suasana hati yang sedang sepi ini.. Aku butuh seseorang. Seseorang untuk sekedar membunuh rasa sepi ini. Tapi.. Siapa?

Senin, 08 April 2013

Sedikit Catatan Untuk Kawan Judestu

Dua hari yang lalu,
Ketika genap berusia 18 tahun
Mereka datang, mereka berkumpul
Namun..
Ada satu kegelisahan di hati mereka
Separuh dari mereka tak datang
Padahal mereka ingin sekali berkumpul
Lalu..
Salah satu dari mereka mendekati telepon
Menelepon satu persatu dari mereka
Namun tak ada tanggapan sama sekali
Ia pun kecewa
Ia kembali duduk di antara temannya yang lain
Tersenyum, namun senyumannya terasa hambar
Hatinya sakit
Merasa tak dihargai
Ia pun bertanya-tanya dalam hatinya
"Kemana mereka? Mengapa tak kunjung datang?"
Pertanyaan itu pun terus bergelayut di pikirannya
Ia bingung apa yang harus ia lakukan
Memang sakit rasanya kehilangan sosok teman
Mereka seolah pergi satu persatu
Ia bisa merasakan seleksi alam yang semakin jelas terlihat
Namun ia tak bisa berbuat apa-apa
Hatinya sudah terlalu sakit
Pengorbanannya selama ini tak ada yang menghargai
Lalu ia menangis
Bercerita kepada teman-temannya
Semua yang ia rasakan ia ceritakan
Tak terasa banyak kata yang ia ucap
Tangisnya pun semakin menjadi-jadi
Temannya pun berusaha untuk menenangkan
Berkata bahwa ini sudah biasa
Ini memang terjadi setiap tahunnya
Namun masih ada yang mengganjal dalam hatinya
Ia masih belum bisa menerima keadaan
Ia tak mau kehilangan salah satu dari temannya
Ia sudah menjadikan mereka bagian dari hidupnya
Ia sudah menganggap mereka keluarga
Kalian tahu?
Sakit rasanya kehilangan satu bagian dari keluarga kita
Ingin menahan namun berat rasanya
Terlalu sulit
Iya, terlalu sulit
Hati mereka sudah terlalu keras
Apa kalian ingat?
Ketika kita bersama dalam satu masa
Ketika kita bersama dalam 3 hari yang tak terlupakan
Ketika kita saling menjaga, saling bekerjasama
Ketika kita berteriak bahwa kita SATU
Katanya, ia rindu saat itu
Sangat-sangat rindu
Apa kalian lihat?
Mereka berharap kalian untuk kembali ke sini..
Ke rumah kedua dimana kita terbiasa bersama
Berkarya dalam satu asa