Pages

Sabtu, 05 Maret 2016

Tentang Kamu dan Inspirasiku

Hallo, rasanya sudah lama sekali blog ini aku tinggalkan. Apa kabar? Untuk siapapun yang membaca tulisan ini, semoga semuanya dalam keadaan baik.

Akhir-akhir ini, aku merasa ada yang kurang, seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupku. Semua berawal dari pertanyaan salah seorang teman di komunitas beberapa waktu yang lalu. Percakapan kita kurang lebih seperti ini :

A : “Va, kamu masih suka nulis?”

B : “Aku udah gak nulis lagi.”

Setelah berkata seperti itu, ada hening beberapa saat di antara kami. Serasa ada yang aneh dengan perkataanku itu.

B : “Oh maksudnya suka kok, tapi udah lama gak nulis.”

Aku buru-buru meralat perkataanku. Rasanya tidak bisa dipercaya ketika ditanya bisa langsung menjawab seperti itu. Tidak bisa dipungkiri, aku memang sudah lama vakum dari dunia tulis menulis. Tulisan-tulisan terakhir pun hanya berakhir di folder draft, semua yang ada di pikiran tidak lagi dapat aku tuangkan dalam bentuk tulisan.

Entah kenapa.. Satu tahun yang lalu, di saat kamu benar-benar pergi, rasanya semua inspirasiku juga ikut pergi. Selama dua tahun berturut-turut kamu yang aku jadikan inspirasi dalam menulis. Di saat kamu pergi, semuanya ikut pergi. Tulisanku seperti tidak lagi hidup, hambar sekali. Beberapa tulisan terakhirku hanya berisi tentang aku yang sedang menunggu kamu yang tidak juga datang. Beberapa kali aku tuliskan bahwa aku rindu, tapi entah kamu baca atau tidak. Rasanya tidak ada topik lain yang bisa aku tuliskan. Ternyata menjadikan orang baru sebagai inspirasi bukanlah hal yang mudah.

Lama-lama aku sadar bahwa duniaku bukan hanya tentang kamu, kamu dan kamu. Masih banyak hal yang bisa aku tuliskan. Kamu sudah cukup menjadi tokoh utama dalam beberapa tulisanku sebelumnya, tapi sekarang tidak lagi. Mungkin suatu saat akan kembali aku tuliskan jika aku sedang rindu atau apalah itu. Yang pasti, tidak saat ini. Aku juga tahu, saat ini tulisanmu bukan lagi tentang aku. Tapi sudahlah, semuanya sudah lewat. Jika kamu membaca tulisan ini, ketahuilah bahwa kamu sempat hidup dalam tulisan-tulisanku. Ketahuilah juga bahwa aku sempat menunggu kamu dalam waktu yang lama, begitu lama. Tapi sekarang sudahlah.. Aku harap kita masih bisa berteman baik.