Pages

Minggu, 20 April 2014

Teruntuk Kalian (Sebuah Pengakuan)




Teruntuk kalian,
Sudah lama kita tidak bertemu. Apakah kalian rindu? Atau aku yang rindu? Ah, tentu saja. Aku sangat rindu. Bukankah hampir setiap hari kita bertemu di ruangan berdinding biru itu? Seringkali kita berkumpul, bahkan seringkali pula kita terlelap di sana setelah lelah beraktivitas seharian. Meskipun hanya tidur beralaskan sehelai karpet merah dan ditutupi selimut yang sudah usang (dan sering pula tidak memakai penutup), namun kita tak pernah mengeluh. Kebersamaan yang terjalin selalu dapat menghangatkan kita. Itulah yang ku namai keluarga, keluarga yang selalu ada di saat suka dan duka.

Teruntuk kalian,
Aku rindu saat-saat kita bersama. Saat kita berusaha mengabarkan kebenaran dan tak pernah lelah untuk mencarinya. Ketika kita menghabiskan waktu sampai larut malam hanya untuk rapat, menuangkan pemikiran dalam satu perkumpulan. Aku rindu ketika kita merangkai mimpi bersama. Aku rindu ketika kita berteriak “SATU” saat ada yang bertanya berapa jumlah kita. Saat kita mengepalkan tangan ke atas, saat kita memantapkan diri dalam satu komitmen untuk terus berjuang bersama. Sungguh, aku rindu..

Teruntuk kalian,
Kini sepertinya waktu mencoba untuk memisahkan kita. Bukan aku yang ingin, tapi keadaanlah yang memaksaku untuk menjauh. Kalian tak pernah tau betapa beratnya hidup yang saat ini harus aku jalani. Mungkin benar aku tak pernah bercerita, namun sungguh.. Aku tak ingin menjadi beban untuk kalian. Biarlah aku yang menyelesaikan semuanya sendiri. Kini aku seperti orang yang lepas dari tanggung jawab, namun bukan inilah yang aku inginkan. Untuk apa pula aku meninggalkan tempat yang sangat tepat untuk meraih mimpiku? Jika bukan karena hal ini, sudah pasti aku bertahan.

Teruntuk kalian,
Biarlah aku berjuang untuk hidupku sendiri, paling tidak sampai semua masalahku selesai. Namun aku tidak bisa menjanjikan kapan itu, karena aku tau semua ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikannya. Kalian harus tau, aku sangat menyayangi kalian.. Jangan pernah berhenti untuk mengabarkan kebenaran. Tunjukkan bahwa kalian bisa untuk terus bertahan. Tunjukkan bahwa kalian tak akan pernah kalah oleh keadaan. Teruntuk kalian yang bertahan.. Kalian tangguh, aku tau.

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar