Rabu, 28 Mei 2014
Tentang Rindu
Hari ini, sebenarnya
aku sudah lelah dengan semua yang ada. Aku putuskan untuk diam, aku tak ingin
mengambil resiko yang bisa menyebabkan aku kembali merasakan sakit hati. Hari
yang cukup sibuk membuatku sejenak melupakan semua rasa yang bergejolak di
dalam hati. Aku tak ingin mengingat semua yang terjadi kemarin, saat aku
berusaha menghadirkan satu pertemuan demi mengalahkan rasa rindu, dan semuanya
harus berakhir sia-sia karena mungkin hanya aku yang merasakan.
Siang ini, aku cukup
senang dengan munculnya kembali namamu di layar handphoneku. Kamu sedikit
menjelaskan apa yang terjadi kemarin, meskipun alasan yang kamu berikan tak
pernah bisa aku terima dengan logika, namun aku selalu mencoba untuk mengerti. Karena
lelah, aku hanya menjawab secukupnya. Namun ada yang berbeda, hari ini seperti
ada yang ingin kamu sampaikan. Kamu mencoba untuk meneleponku beberapa kali,
meskipun provider kembali membuat masalah dengan merusak jaringan.
Sore ini, kamu
menghilang kembali dengan alasan yang ‘kali ini’ bisa aku terima. Namun ada
yang ganjil di pesan singkat yang terakhir kali kamu berikan. Aku mencoba untuk
berpikiran positif, mungkin saja kamu salah mengetik. Meskipun aku sudah
mengira sebelumnya, namun aku selalu meyakinkan diri bahwa itu tidak mungkin.
Apa kamu setega itu meninggalkanku di saat aku sedang dibutakan oleh rindu,
tanpa satu pertemuan pun sebelum kamu pergi? Tapi ternyata aku salah, kamu
memang pergi..
Malam ini, kamu
mengatakan bahwa kamu akan pergi. Aku memintamu untuk bertemu, namun ternyata
terlambat, kamu sudah pergi. Sungguh menyakitkan bukan? Kenapa? Karena aku tahu
kamu akan pergi untuk waktu yang tidak sebentar, dan juga jarak yang ada bukanlah
jarak yang cukup dekat. Jauh, malah sangat jauh menurutku. Bukan lagi satu
kota, namun berlainan pulau. Katamu, kamu mencoba untuk menghubungiku sore
tadi, namun aku yang sulit dihubungi. Tak tahu aku atau kamu yang benar,
setahuku kita selalu mencari alasan agar kita tampak terlihat ‘benar’.
Kini, aku hanya bisa
menahan rindu sampai kamu kembali. Kamu sungguh dapat membuatku gila. Kamu
membuatku tersenyum untuk kembali menangis. Kamu membiarkan aku merasakan rindu
yang tak pernah aku tahu kapan harus berakhir. Kamu berhasil memenuhi segala sudut
di pikiranku dengan semua hal tentang kita. Tentang cinta yang tak pernah ingin
aku akhiri, tentang kisah yang begitu manis, tentang rindu yang begitu
menyesakkan, dan tentang semua yang telah kita lewati bersama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar (+add yours?)
Posting Komentar