Selasa, 17 Januari 2017
Untukmu yang Tidak Kukenal
Untukmu
yang tidak kukenal,
Entah
apa yang harus aku tulis untuk mengungkapkan semua ini.
Kamu
tahu?
Rasa
ini terus bertambah setiap harinya, membentuk suatu perasaan yang entah harus
kunamakan apa.
Setahuku,
setiap melihatmu ada sesuatu yang berdesir dalam hatiku.
Meskipun
nyatanya kita tidak saling mengenal.
Kita
hanya sempat berbincang lewat percakapan yang tidak disengaja.
Perjumpaan
demi perjumpaan pun membuatku sedikit bisa menilai tentang kepribadianmu.
Tanpa
disadari, namamu diam-diam terselip dalam do’a. Dalam keheningan aku memintamu
kepada Allah.
Berharap
kamu adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Kamu
adalah salah satu alasan untukku menjadi lebih baik setiap harinya.
Karena
kamu adalah orang yang baik, jauh lebih baik daripada aku.
Aku
ingin belajar memantaskan diri agar Allah percaya bahwa aku cukup pantas untukmu.
Tapi,
kamu tahu?
Rasa
ini membuatku takut. Aku takut jika ini adalah sebuah kekeliruan.
Aku
takut rasa ini terus tumbuh tanpa aku tahu bahwa kamu bukanlah ketetapan yang
telah ditetapkan-Nya untukku.
Sungguh
aku tak mengerti, apa yang sudah Allah rencanakan di balik semua ini?
Setiap
hari aku berusaha mengendalikan perasaan agar rasa ini tidak melebihi rasa
cintaku pada-Nya.
Aku
ingin mendekatimu dengan cara yang baik. Lewat do’a yang selalu aku panjatkan
seusai shalat.
Aku
ingin mendekati-Nya terlebih dahulu, karena dengan begitu aku merasa lebih
dekat denganmu.
Semoga
suatu saat Allah memberikan petunjuk atas segalanya.
Entah
akan menjadi sebuah kebahagiaan ataukah kerelaan hati untuk mengikhlaskan.
Jika
memang kamulah orang itu, semoga kita lekas diberi jalan.
Sementara
itu, marilah sama-sama memantaskan diri.
0 komentar (+add yours?)
Posting Komentar