Pages

Minggu, 14 Juli 2013

Dinding


Dinding. Satu kata itu.. Entahlah, mengapa dinding itu terlalu sulit untuk dapat aku robohkan? Aku hanya dapat berjalan dalam keadaan yang sama. Dari hari ke hari masih saja seperti ini. Meski kita semakin dekat, namun semua itu percuma karena kita tak akan pernah dapat lebih dari ini. Ini kan jalan yang kita ambil? Aku coba untuk mengerti. Mungkin memang belum saatnya aku dan kamu dapat menjadi kita, atau mungkin tak akan pernah? 

Kamu.. Tetaplah tersenyum meskipun kamu tau beberapa saat lagi aku akan menghilang dari pandanganmu. Berdo’a yang terbaik untukku ya? Aku tak tahu jalan mana yang akan Tuhan pilihkan untukku, namun semoga itu menjadi yang terbaik, termasuk untuk kita. Bukankah kamu pernah bilang, mungkin saja suatu saat kita dipertemukan di tempat yang lain.. 

Rasanya.. Ada haru ketika kamu berkata ingin aku tetap berada di sini. Kamu bilang, aku tak boleh pergi darimu, kamu selalu menahanku untuk pergi. Memang apa arti hadirku bagimu? Pentingkah? Mengapa semua hal manis itu hadir ketika aku akan pergi? Meskipun semua itu belum pasti, namun.. Mengapa? 

Kelak, aku pasti akan merindukanmu. Ketika aku menangis, kamu membawaku berjalan tanpa tahu arah, hingga aku lupa akan beban yang semula ada di pikiranku. Nada-nada yang kita nyanyikan, hal gila yang kita lakukan. Senyum itu, tawa itu, aku pasti akan merindukannya kelak. Jika aku boleh jujur, aku ingin selalu ada dalam keadaan ini sampai kapan pun. Bersamamu. 

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar