Minggu, 20 April 2014
Teruntuk Kalian (Sebuah Pengakuan)
Teruntuk kalian,
Sudah lama kita tidak
bertemu. Apakah kalian rindu? Atau aku yang rindu? Ah, tentu saja. Aku sangat
rindu. Bukankah hampir setiap hari kita bertemu di ruangan berdinding biru itu?
Seringkali kita berkumpul, bahkan seringkali pula kita terlelap di sana setelah
lelah beraktivitas seharian. Meskipun hanya tidur beralaskan sehelai karpet merah
dan ditutupi selimut yang sudah usang (dan sering pula tidak memakai penutup),
namun kita tak pernah mengeluh. Kebersamaan yang terjalin selalu dapat
menghangatkan kita. Itulah yang ku namai keluarga, keluarga yang selalu ada di
saat suka dan duka.
Teruntuk kalian,
Aku rindu saat-saat
kita bersama. Saat kita berusaha mengabarkan kebenaran dan tak pernah lelah
untuk mencarinya. Ketika kita menghabiskan waktu sampai larut malam hanya untuk
rapat, menuangkan pemikiran dalam satu perkumpulan. Aku rindu ketika kita
merangkai mimpi bersama. Aku rindu ketika kita berteriak “SATU” saat ada yang
bertanya berapa jumlah kita. Saat kita mengepalkan tangan ke atas, saat kita
memantapkan diri dalam satu komitmen untuk terus berjuang bersama. Sungguh, aku
rindu..
Teruntuk kalian,
Kini sepertinya waktu
mencoba untuk memisahkan kita. Bukan aku yang ingin, tapi keadaanlah yang
memaksaku untuk menjauh. Kalian tak pernah tau betapa beratnya hidup yang saat
ini harus aku jalani. Mungkin benar aku tak pernah bercerita, namun sungguh..
Aku tak ingin menjadi beban untuk kalian. Biarlah aku yang menyelesaikan
semuanya sendiri. Kini aku seperti orang yang lepas dari tanggung jawab, namun
bukan inilah yang aku inginkan. Untuk apa pula aku meninggalkan tempat yang
sangat tepat untuk meraih mimpiku? Jika bukan karena hal ini, sudah pasti aku
bertahan.
Teruntuk kalian,
Biarlah aku berjuang
untuk hidupku sendiri, paling tidak sampai semua masalahku selesai. Namun aku
tidak bisa menjanjikan kapan itu, karena aku tau semua ini membutuhkan waktu
yang tidak sebentar untuk menyelesaikannya. Kalian harus tau, aku sangat
menyayangi kalian.. Jangan pernah berhenti untuk mengabarkan kebenaran.
Tunjukkan bahwa kalian bisa untuk terus bertahan. Tunjukkan bahwa kalian tak
akan pernah kalah oleh keadaan. Teruntuk kalian yang bertahan.. Kalian tangguh,
aku tau.
Langganan:
Postingan (Atom)